ANALISA KEULETAN BAJA KARBON RENDAH SETELAH DILAKUKAN PERLAKUAN PANAS AUSTEMPERING
Abstract
Prinsip dari perlakuan panas Austempering ini adalah dengan cara memanaskan baja sampai tempratur austenit kemudian di quenching dalam bak air garam yang panasnya ± 250-550 °c dan ditahan dengan waktu yang cukup lama sehingga austenit berubah menjadi bainit keseluruhannya. Jika baja eutectoid didinginkan secara cepat pada fasa austenit ke suhu antara 250- 550 °C dan ditahan pada interval suhu tersebut (isothermal) maka akan terbentuk struktur mikro yang dinamakan bainit sesuai dengan namapenemunya yaitu Dr. E.C. Bain. Bainit adalah struktur mikro hasil dari reaksi eutectoid non lamellar sedangkan perlit dihasilkan dari reaksi eutectoid lamellar. Bainit merupakan struktur mikro yang merupakan campuran fasa ferit dan cementite (Fe3C). Pada suhu 350-550 °C akan terbentuk bainit atas (upper bainit) sedangkan pada 250-350 °C akan terbentuk bainit bawah (lower bainit).Pada penelitian ini bahan yang digunakan untuk perlakuan panas austempering adalah baja karbon rendah dengan media quenching larutan air garam. Dalam penelitian ini proses austempering dilakukan pada temperatur 300, 350, dan 400°C dengan waktu tahan selama 30 menit. Hasil dari penelitian ini menunjukan jika baja karbon rendah dilakukan proses austempering nilai kekerasan semakin menurun yaitu dari 144 menjadi 116 pada temperatur 400°C, jadi semakin tinggi tempratur austempering maka nilai kekerasannya semakin rendah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alois Schonmetz dkk.2013Pengetahuan Bahan dalam Pengerjaan Logam. Bandung. Angkasa.
B.H. Amstead.1979 Teknologi Mekanik. Jakarta. Erlangga.
Hadi Syamsul.2016 Teknologi Bahan. Yogyakarta. ANDI.
Jhon Stefford dkk.1990. Teknologi Kerja Logam.Jakarta. Erlangga.
Lawrence H. Van Vlack.1981. Ilmu dan Teknologi Bahan (Ilmu Logam dan Bukan Logam). Jakarta. Erlangga.
Saito Surdia. 1999. Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta. PT. Pradnya Paramita.
Refbacks
- There are currently no refbacks.