ANALISIS SPIRIT OF PLACEKAWASAN PASAR TELUK BANDAR LAMPUNG SEBAGAI WUJUD KONSERVASI KAWASAN KOTA TUA
Abstract
Kawasan Pasar Teluk Bandar Lampung merupakan kawasan penting pembentuk Kota Bandar Lampung di masa lampau. Kawasan ini merupakan tonggak perekonomian Kota Bandar Lampung dan dikenal sebagai kawasan perdagangan strategis sejak tahun 1839. Posisinya yang bersinggungan langsung dengan kawasan pesisir mengundang pendatang dari seluruh penjuru negeri untuk berdagang di kasawan ini. Dimulai dari potensi unggul berupa hasil laut, Pasar Teluk kemudian menawarkan variasi komoditas yang semakin beragam mulai dari kebutuhan pangan, sandang sampai ke hiburan.Keragaman budaya masyarakat sekitar Pasar Teluk yang berasal dari seluruh penjuru negeri menawarkan nuansa multi etnis dan melahirkan panganan khas yang pada akhirnya menjadi ciri khas kuliner yang termasyur di kawasan ini. Tak hanya dikenal sebagai pusat perdagangan, Kawasan Pasar Teluk juga dikenal sebagai pusat lifestyle pada masa kejayaannya. Potensi tersebut meninggalkan nuansa nostalgia di kawasan Pasar Teluk yang diperkuat dengan keberadaan bangunan-bangunan tua dengan gaya arsitektur dari abad ke -18. Bangunan - bangunan tersebut merupakan bangunan peninggalan Belanda, klenteng tua, dan deretan toko-toko yang berusia lebih dari 60 tahun. Namun seiring berkembangnya jaman, tepatnya sejak tahun 1984 di mana Tanjung Karang – Teluk Betung digabung ke dalam satu kesatuan kota yaitu Kota Bandar Lampung, kawasan ini semakin terbengkalai. Kawasan Pasar Teluk terlihat sebagai kawasan tua yang tidak terawat. Pengembangan dan pembangunan Kota Bandar Lampung lebih berkonsentrasi ke Tanjung Karang yang saat ini semakin dipenuhi dengan pusat perbelanjaan modern. Kawasan Pasar Teluk semakin pudar popularitasnya dibandingkan dengan pasar-pasar modern berupa mall. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menemukan kembali spirit of place pada kawasan Pasar Teluk kemudian mengenalkannya kembali kepada masyarakat sebagai salah satu identitas Kota Bandar Lampung. Penelitian ini akan menganalisis spirit of place kawasan ini dengan cara; 1) menganalisis spirit of place dari segi fisik berupa arsitektur bangunan – bangunan tua yang berada di kawasan Pasar Teluk, 2) menganalisis gaya/gaya bangunan-bangunan tersebut, 3) menganalisis persepsi masyarakat sekitar terhadap kawasan Pasar Teluk, 4) merangkai hasil dari analisis tersebut menjadi satu kesatuan potensi yang dapat dijadikan landasan dalam mengkonservasi dan mengembangkan kawasan Pasar Teluk sebagai kawasan heritage.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Handinoto. (2012) “Arsitektur dan Kota-Kota di Jawa pada Masa Kolonial”. Yogyakarta: Graha Ilmu
I.R, Adi. (2003).” Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis”. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta.
Krippendorff. (1980). “Content Analysis An Introduction to Its Methodology”. Beverly Hills, California: Sage Publication Ltd.
Norberg-Schulz, Christian. (1980). “Genius Loci: Towards a Phenomenology of Architecture”. New York: Rizzoli.
Prijotomo. J. Santoso, M. (1997). “Bunga Rampai Arsitektur ITS”. Surabaya: Jurusan Arsitektur. Fakultas Teknik dan Perencanaan. ITS.
Ramadanta, Asyra. (2010) “Kajian Tipologi Dalam Pembentukan Karakter Visual dan
Struktur Kawasan. Studi kasus: Kawasan Ijen, Malang”. Malang:jurnal.untad.ac.id,Vol 8, No 2 (2010)
Rifaioglu, Nezih Mert and Güçan Sahin, Neriman (2008) “Understanding and Preserving
Spirit of Place by an Integrated Methodology in Historical Urban Contexts”. Quebec, Canada: In: 16th ICOMOS General Assembly and International Symposium: ‘Finding the spirit of place – between the tangible and the intangible’
Setyowati, Titik Indra. Wulandari, Lisa Dwi. Pamungkas, Sigmawan Tri. (2014). “Tipologi
Fasade Bangunan Di Jalan Kawi Atas Kota Malang”. Malang: http://arsitektur.studentjournal.ub.ac/
Soemanto, Wasty. (1990). “Psikologi Pendidikan”, Jakarta: Rineka Cipta
Refbacks
- There are currently no refbacks.