ANALISA TERHADAP SISTEM AIR CONDITIONING (AC) TERPASANG PADA RUANGAN PROSES PENENUNAN (Weaving Proces) DI PABRIK TEKSTIL
Abstract
Mesin-mesin pendingin dewasa ini penggunaannya semakin meluas seirama dengan kemajuan teknologi dan taraf hidup manusia. Pada awalnya penggunaan mesin pendingin hanya sebatas untuk mengawetkan makanan, namun saat ini digunakan juga sebagai penyejuk ruangan, pembuatan es batu, pengawetan bahan kimia dan masih banyak lagi. Sebagai penyejuk ruangan mesin pendingin dikenal umum sebagai air conditioning (AC), baik yang digunakan dalam ruangan perkantoran, bioskop, bus-bus kota, kendaraan angkutan maupun sebagai penyejuk ruangan dalam sebuah proses industri.
PT. X, merupakan salah satu industri garmen yang melakukan proses penenunan kain bahan jeans (weaving prosses) yang berada di Bandung. Industri ini memiliki banyak permesinan dan pekerja yang berada dalam satu ruangan sehingga selama proses berlangsung terasa sekali adanya peningkatan temperatur dalam ruang kerja, dan ini sangat mempengaruhi kenyamanan para pekerja selama melakukan pekerjaannya.
Proses berlangsung selama dua puluh empat jam dengan sistem pembagian waktu (ship), yang mana dengan ruangan seluas 3192 m2 didalamnya berisi pekerja ± 56 orang; mesin 75 buah dan alat-alat kelengkapan lainnya. Sehingga ditemukan kondisi dimana para pekerja selalu keluar ruang kerja selama waktu kerja untuk menghirup udara segar dan menghilangkan kepenatannya dalam ruangan, adanya pekerjaan yang tidak mencapai target penyelesaian sehingga cendrung produktifitas menurun.
Setelah dilakukan penelitian dan analisa terhadap hal ini ternyata air condition (AC) yang terpasang kapasitasnya tidak sesuai dengan beban kalor yang ditimbulkan selama pekerjaan berlangsung. Dan dari hasil analisa perhitungan diperoleh bahwa beban kalor aktual yang dihasilkan sebesar 502887,41 (kcal/jam), kalor yang dapat diserap evaporator sebesar 35,028 kcal/kg, daya kompresi aktual untuk mencapai coefisien of performance (COP) sebesar 630 % adalah sebesar 275 Hp, refrigeran yang bersirkulasi sebesar 14356.73 kg/jam. Sedangkan AC yang terpasang hanya mampu memberikan coefisien of performance (COP) sebesar 104 %, dengan kemampuan penyerapan kalor oleh evaporator hanya sebesar 11235,84 kcal/jam.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Althouse, Turnquist, Bracciano, 2003, Modern Refrigeration & Air Conditioning, Instructor Manual with answer Key, The Goodheard-Willcox Company, USA.
Arismunandar dan Heizo, “Penyegaran Udara”, Paradnya Paramita, Jakarta 1981.
Carrier Air Co, “Hand Book of Air Conditionin System”, Mc. Graw-Hill Book Company, New York 1965.
Edwin P. Anderson, “Refrigeration and Air Conditioning Guide – I” Howard W. Sams And Co., Inc; Indianapolis, Indiana 1966.
Holman Jp. “ Perpindahan Kalor” , Erlangga, Jakarta 1993.
Iwan Kurniawan, “Merawat dan Memperbaiki AC”, Puspa Swara, Jakarta 2000.
Sumanto, “ Dasar-dasar Mesin Pendingin”, Andi, Yogyakarta, 2004.
Thermo King Coorp. “ Maintenance Manual”, Thermo King 1989.
Wibert F. Stoecker dan Supratman Hara, “ Refrigerasi dan Pengkondisian Udara” Erlangga, Jakarta 1992.
Wibert F. Stoecker and Jerorl W. Jones, “ Refrigeration and Air Conditioning”, Mc. Grow Hill Book Company, 1982.
Refbacks
- There are currently no refbacks.